Kediri - KPU Kabupaten Kediri dalam pelaksanaan debat publik perdana Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri untuk kedua pasangan calon (paslon) nomor urut 01 Deny Widyanarko-Mudawamah dan paslon nomor urut 02 Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa.
Debat publik pertama secara resmi dibuka ditandai penyerahan berkas pertanyaan debat dari panelis kepada Ketua KPU Kab Kediri Nanang Qosim berlangsung di IKCC Jalan Urip Sumoharjo Kota Kediri, Kamis (24/10/2024) pukul 19.00 sampai pukul 22.00 WIB.
Pembukaan debat publik pertama penyampaian visi misi, menjawab pertanyaan dari panelis dan saling argumentasi menanggapi pertanyaan dari masing-masing paslon.
Adapun debat publik pertama subtema tentang pendidikan, kesehatan dan pelayanan kependudukan
KPU juga melibatkan lima panelis disiapkan yakni:
1.Paneochamad Adnan Magribi Sahril Azhar (Peneliti Sidikasi Pemilu dan Demokrasi), 2.Taufiq Al Amin (Akademisi sekaligus Ketua LP2 IAIN Kediri),
3.Deasy Wulandari (Dosen Universitas Negeri Jember),
4.Kurniawan Muhammad (Direktur Utama Radar Kediri)
Baca juga:
5 Alasan Mengapa Anies Harus Jadi Presiden
|
5.Jarotd Hermasyah (Dosen Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya).
Debat publik dibagi ke dalam enam segmen, dimana segmen pertama penyampaian dan pemaparan visi misi paslon. Pada segmen dua dan tiga pendalaman visi misi paslon. Kemudian segmen empat dan lima debat antar paslon, dan segmen keenam closing statement.
Terlihat di dalam gedung IKCC paslon nomor urut 1 Deny - Mudawamah dan paslon nomor urut 2 Mas Dhito - Mbak Dewi juga mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana hitam.
Pelaksanaan debat publik perdana kedua paslon mendapatkan dukungan penuh dari tim, relawan, dan pendukung masing-masing paslon.
Ketua KPU Kabupaten Kediri Nanang Qosim, menyanpaikan bahwa debat publik merupakan bagian dari Pilkada serentak 2024. Debat ini menjadi ruang bagi calon memaparkan visi misi, sesuai amanah PKPU No. 13 Tahun 2024.
Nanang mengimbau masyarakat Kediri memilih berdasarkan kesadaran visi misi. Menurutnya, pilihan yang baik lahir dari pemahaman, bukan dari ajakan atau dorongan pihak lain.
Selain itu, Nanang menuturkan betapa pentingnya Pilkada damai sebagai sarana integrasi bangsa. "Kita ingin Pilkada Kediri menghasilkan pemimpin yang mampu membangun daerah menjadi lebih baik, " ucapnya.
Baca juga:
Tony Rosyid: Siapa Pasangan Ideal Anies?
|
Nanang juga mengingatkan pentingnya kompetisi yang sehat dan tanpa ujaran kebencian. "Untuk menang, cukup buktikan program unggulan, tidak perlu menjatuhkan calon lain, " pesannya kepada para pasangan calon.
Nanang menambahkan KPU Kab Kediri telah menetapkan jadwal untuk debat publik kedua, yang akan diselenggarakan pada 12 November 2024 di Gedung Bhagawanta Bhari Kabupaten Kediri.
Nanti pada debat kedua akan koordinasi dengan paslon atau LO, malam ini debat publik pertama sudah berjalan dengan baik. Tapi sempat muncul ketika pasangan calon menyampaikan pendapat ada yang berkomentar macem-macem.
"Kami berharap pada debat publik kedua tidak ada saling menyerang. Alhamdulillah tadi berjalan damai dan lancar ada kekurangan nanti kita benahi pada debat publik kedua, " ujarnya.
Disinggung terkait tidak disediakannya penerjemah bahasa isyarat maupun interpeter yang memungkinkan kelompok tunarungu untuk mengikuti jalannya debat.
Baca juga:
Tony Rosyid: Pemilu Ditunda? No Way!
|
"Kami nanti pada debat kedua akan pastikan menyediakan interpeter, sehingga teman-teman difabel bisa menyaksikan apa yang menjadi hak untuk mendapatkan visi misi paslon dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri, " ungkap Nanang.
Usai debat publik perdana saat dikonfirmasi wartawan paslon nomor urut 01, Deny mengkritik pemerintahan selama dipegang Dhito dan Dewi, hanya memberitakan terkait keberhasilan.
“Selama ini kita di framing dengan keberhasilan-keberhasilan, dalam debat ini kita bongkar sebenarnya keberhasilan itu seperti katak dalam tempurung. Maksudnya, keberhasilannya dibanding dengan daerah sebelah kita masih kalah jauh, ” ucapnya.
Deny juga menjelaskan terkait pertanyaan konflik interes. Saya juga bingung maksudnya, saya kan bukan pemilik Tajimas. Jadi yang ditanyakan itu tidak nyambung. Saya tegaskan dulu di perusahaan saya dimana-mana itu, tidak pernah memandang itu saudara saya. Saya nanti kalau jadi Bupati, saya akan profesionalisme. Kabupaten Kediri ini harus punya orang yang tepat, orang yang punya kemampuan untuk bisa mendorong agar Kabupaten Kediri ini menjadi hebat, ”jelasnya.
Deny pun menegaskan, jika dalam dua tahun tidak mampu menjalankan program telah dijanjikan, menyatakan siap mundur.
“Program pembangunan Rp 300 juta hingga 500 juta, kita juga sampaikan. Yang kedua ada bentuk tanggung jawab saya. Bagaimana kalau program dalam 2 tahun tidak jalan, saya siap mundur. Seorang pemimpin harus punya integritas, kalau program utama tidak jalan saya mundur, ”pungkasnya.
Paslon nomor urut 02, Hanidhito Himawan Pramana
Mas Dhito menuturkan, terkait debat yang sempat memanas dalam proses demokrasi perbedaan pilihan itu biasa, tapi pada hakikatnya tidak ada lawan politik bagi saya. Karena malam ini Pak Deny adalah kawan politik saya, jadi hari ini mungkin kita beda pilihan. Tapi pasca Pilkada, InsyaAllah dan saya yakin kami tetap bersahabat, ” jelasnya.
Dhito pun menegaskan bahwa dirinya tidak punya niatan untuk merusak hubungan karena politik. Dia pun juga menilai debat diselenggarakan KPU telah berjalan dengan cukup baik.
“Kami tidak akan pernah merusak hubungan karena berpolitik. Tadi tema debat saya rasa KPU juga sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Terima kasih KPU dan yang tidak kalah penting saya berterimakasih kepada para ketua partai pengusung dan pendukung yang telah men-support di periode yang akan datang, ” terangnya.
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies Menguat, Semua Merapat
|
Hadir dalam kegiatan ini, Pimpinan KPU Provinsi Jatim, jajaran Forkopimda Kab Kediri, Kapolres Kediri, Ketua DPRD Kab Kediri, Kapolres Kediri Kota, Dandim 0809/Kediri, Kajari Kab Kediri, Kemenag Kab Kediri dan paslon calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri, Jajaran Bawaslu, teman-teman difabel, TNI, Polri dan tim panelis serta rekan jurnalis Kediri. (adv)